TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR BISNIS
“PEMBELANJAAN
SUMBER-SUMBER MODAL DAN CARA PEMENUHAN KEBUTUHAN MODAL”
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
HANIFAH
WAFFA
EPS
– B

EKONOMI
PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS
SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Puji
syukur penulis ucapkan Kehadirat Allah SWT karena dengan berkah dan
rahmat-Nyalah penulis diberikan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan Tugas
ini.
Terima
kasih penulis ucapkan kepada Bapak Zuhrinal M. Nawawi M.A yang telah memberikan
Tugas ini kepada penulis. Adapun judul Tugas tersebut yaitu tentang “Pembelanjaan Sumber-Sumber Modal dan Cara
Pemenuhan Kebutuhan Modal”.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas ini
masih belum sempurna. Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
sifatnya membangun. Semoga hasil Tugas ini dapat bermanfaat bagi rekan
mahasiswa seluruhnya. Semoga rahmat dan hidayah serta lindungan-Nya selalu
dilimpahkan pada kita semua.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb
Medan,
Januari 2014
Penulis
Hanifah
Waffa
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………...i
Daftar Isi……………………………………………………………...ii
A. Pendahuluan…………………………………………………….....1
B.
Pembelanjaan Perusahaan…………………………………………3
1. Pengertian
Pembelanjaan Perusahaan…………………………………..…3
2. Pembelanjaan
Perusahaan dan Ilmu Ekonomi…………………………….4
3. Pembelanjaan
Perusahaan dan Akuntansi……………………………...….5
4. Pandangan
Umum Tentang Fungsi Pembelanjaan Perusahaan…………...6
5. Peranan
Pembelanjaan dalam Perusahaan………………………………...6
C.
Modal……………………………………………………………...7
1. Pengertian
Modal…………………..……………………………………...7
2. Faktor-Faktor
yang Memengaruhi Modal…………………………………9
3. Anggaran
Modal………………………………………………………….10
D.
Sumber-Sumber Modal…………………………………………..11
E.
Cara Pemenuhan Kebutuhan
Modal……………..……………….13
1. Pemenuhan
Kebutuhan Dana Ditinjau dari Sudut Likuiditas dan
Rentabilitas……………………………………………………………….13
2. Pemenuhan
Kebutuhan Dana Ditinjau dari Sudut Solvabilitas dan
Rentabilitas…………………………………………………….…………14
F. Penutup………………………………...…………………………16
Daftar
Pustaka……………………………...………………………..17
A.
PENDAHULUAN

Masalah
pengelolaan keuangan sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Keuangan suatu perusahaan berkaitan dengan pengelolaan penggunaan dana
(pembelanjaan aktif) dan pengelolaan sumber-sumber dana (pembelanjaan pasif). Pengelolaan
penggunaan dan
tercermin dalam bentuk berbagai aktiva dalam neraca, baik aktiva lancar maupun
aktiva tetap.
Aktiva lancar adalah kekayaan yang
dimiliki perusahaan yang sewaktu-waktu dapat diubah menjadi uang dalam jangka
waktu perputaran kegiatan operasional atau dengan kata lain aktiva lancar
adalah kekayaan perusahaan yang tingkat likuiditasnya tinggi. Dan bentuk aktiva
tetap tersebut bisa berupa tanah, peralatan/mesin dan bangunan.
Semakin
tepat pengalokasian dana ke berbagai aktiva, maka semakin besar kesempatan
perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Dengan kata lain, semakin efisien
penggunaan dana, tentunya semakin baik bagi perusahaan. Pengelolaan
sumber-sumber dana tercermin dalam bentuk berbagai jenis modal asing (hutang
jangka pendek dan jangka panjang) dan modal sendiri. Semakin tepat penentuan
sumber dana, semakin efisien pengelolaan dana dan berarti semakin baik bagi
perusahaan.
Tersedia
dana yang cukup merupakan suatu syarat agar perusahaan dapat melaksanakan
berbagai kegiatan sehari-hari dengan lancar. Cukup berarti tidak kekurangan dana
dan tidak kelebihan dana. Kekurangan dana dapat mengakibatkan pembelian bahan
baku atau barang dagangan serta pembayaran lainnya dapat terganggu. Akibat
selanjutnya adalah kekecewaan langganan tidak terlayani dengan baik.
Sebaliknya, apabila kelebihan dana dapat mengakibatkan investasi perusahaan
terlalu besar. Hal itu selanjutnya menimbulkan beban tetap yang besar dari
waktu ke waktu. Dana kurang cukup atau berlebihan perusahaan mengarah kepada
kerugian dalam jangka panjang.
Agar
dana dalam perusahaan dapat dipenuhi secara cukup, maka sisi lain dituntut
adanya pengelolaan dan penentuan secara tepat terhadap sumber-sumber dana.
Tepat dalam artian jumlah maupun kualitas (tepat waktu maupun tinggi rendahnya
biaya yang ditanggung). Dengan pertimbangan tersebut dapat ditentukan/dipilih
apakah sumber dana dari modal asing (jangka pendek atau jangka panjang) atau
sumber dari modal sendiri.
Secara
umum, modal diartikan sebagai semua barang kongkrit yang yang terdapat pada
neraca sebelah debet dan daya beli atau nilai tukar dari tukar dari
barang-barang tersebut yang tercatat di sebelah kredit.
Jadi
pada hakekatnya fungsi Manajer Keuangan adalah menyeimbangkan kebutuhan dana
dalam operasi perusahaan dengan tersedianya dana dengan berbagai sumber dana.
Dalam arti lebih luas: meningkatkan “nilai” perusahaan.
Di
sini yang dimaksud manajer keuangan bisa diartikan manajer perusahaan yang
bertanggung jawab atas pengambilan keputusan penting mengenai investasi dan pendanaan.
Dengan demikian manajer keuangan bertanggung jawab atas kelancaran aliran kas
masuk ke dalam perusahaan untuk membiayai investasi dan operasi perusahaan
serta aliran kas ke luar dari perusahaan yaitu berupa pembayaran dividen kepada
pemilik perusahaan dan pembayarn kembali hutang.
Dan
menurut beberapa ahli manajemen keuangan sepakat mengartikan bahwa Manajemen
Keuangan, dilihat dari fungsinya, sebagai perencanaan organisasi untuk
memperoleh dana, menggunakan dana, dan sekaligus mengendalikan dana tersebut
dalam rangka maksimalisasi nilai organisasi.[1]
Fungsi seorang manajer keuangan
adalah:
1) Menganalisa
dan merencanakan pembelanjaan.
2) Mengelola
penanaman modal dalam aktiva.
3) Mengatur
struktur finansial dan struktur modal.
![]() |
B.
PEMBELANJAAN
PERUSAHAAN

1.
Pengertian Pembelanjaan Perusahaan
Pembelanjaan
perusahaan diartikan sebagai seluruh aktivitas yang bersangkutan dengan usaha
untuk mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya minimal dan syarat-syarat
yang paling menguntung dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut
seefisien mungkin (Bambang Riyanto, 1995).[2]
Dari
pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa, fungsi pembelanjaan dalam perusahaan
meliputi:
a) Fungsi
pengalokasian dana.
b) Fungsi
pemulihan kebutuhan.
Dalam
hal ini manajer keuangan perusahaan harus dapat melaksanakan efisiensi baik
dalam fungsi pengalokasian dana maupun fungsi pemenuhan kebutuhan dana. Dengan
demikian manajer keuangan harus dapat memilih beberapa alternatif investasi
yang menguntungkan perusahaan (alokasi dana). Demikian pula halnya dengan
fungsi pemenuhan kebutuhan dana, manajer keuangan harus berupaya agar dapat memperoleh dana
yang diperlukan dengan biaya yang minimal serta syarat-syarat yang menguntungkan.
Tujuan pembelanjaan perusahaan
sebagai berikut :
·
Mendapatkan
atau menaikkan tambahan dana perusahaan.
·
Menggunakan
dana secara efisien.
·
Mendistribusikan
laba perusahaan kepada yang berhak.

Pembelanjaan
terbagi menjadi dua, yaitu:
a)
Pembelanjaan Pasif
Merupakan
aktivitas perusahaan dalam mencari sumber dana di mana dana yang akan diperoleh
tersebut dipilih yang syarat-syaratnya paling menguntungkan.
b)
Pembelanjaan Aktif
Merupakan
upaya untuk menyerahkan dana kepada debitur atau menanamkannya dalam
surat-surat berharga secara efisien. [3]
Pembelanjaan
perusahaan juga berupaya untuk menyeimbangkan keuangan perusahaan yaitu
keseimbangan antara aktiva dan pasiva yang diperlukan. Di sini pemilihan
susunan kualitatif dari aktiva akan menentukan struktur kekayaan perusahaan,
sedangkan pemilihan susunan kualitatif dari pasiva akan menentukan struktur
finansial dan struktur modal perusahaan.
Pembelanjaan
perusahaan tidak dapat dipisahkan dari ilmu ekonomi, dan dapat dikatakan bahwa
pembelanjaan perusahaan adalah merupakan penerapan prinsip-prinsip ekonomi
dalam mengelola (to manage) keputusan-keputusan yang menyangkut masalah
finansial perusahaan.
Dalam
hubungan dengan akuntansi, maka keputusan-keputusan yang diambil oleh manajer
keuangan perusahaan didasarkan atas data finansial yang disajikan oleh bagian
akuntansi perusahaan dengan menggunakan prinsip-prinsip akuntansi yang sudah
diterima secara umum.
2.
Pembelanjaan Perusahaan dan Ilmu Ekonomi
Pentingnya
pelajaran ilmu ekonomi dalam perkembangan “manajemen dan teori-teori
pembelanjaan perusahaan” akan dapat dilihat dengan jelas apabila kita meneliti
pembagian ilmu ekonomi ke dalam dua bidang pokok, yaitu ekonomi makro dan
ekonomi mikro.
![]() |
Teori
ekonomi makro tidak mengenal batas geografis tetapi teori-teori tersebut
menciptakan suatu kerangka internasional dengan mana dana mengalir dengan
bebasnya dari satu institusi ke institusi lainnya, dari suatu negara ke negara
lainnya dan juga stabilisasi aktivitas-aktivitas ekonomi, serta pengontrolan
tingkat pengangguran.[4]
Teori-teori
ekonomi mikro memberikan dasar bagi perusahaan untuk dapat bekerja secara lebih
efisien. Ekonomi mikro berkaitan erat dengan penentuan kegiatan apa yang harus
dilaksanakan oleh perusahaan sehingga tercapai tingkat keuntungan yang
diinginkan. Konsep-konsep yang berhubungan dengan permintaan dan penawaran
serta strategi-strategi untuk mencapai keuntungan yang maksimum semuanya
berakar pada teori ekonomi mikro.[5]
Bidang
lain yang juga di pengaruhi oleh teori ekonomi mikro adalah faktor-faktor
produksi, strategi penetapan harga terhadap suatu produk, tingkat penjualan dan
sebagainya.
3.
Pembelanjaan Perusahaan dan Akuntansi
Banyak
orang berpendapat bahwa fungsi pembelanjaan dan akuntansi dalam suatu
perusahaan adalah sama. Seperti halnya dengan ilmu ekonomi, maka pembelanjaan
dan akuntansi juga mempunyai hubungan yang erat juga.
Perbedaan pokok antara keduanya
terletak pada tugas yang dilakukan masing-masing bagian. Akuntansi menekankan
pada pengumpulan, pengklasifikasian, pencatatan, penafsiran, dan penyajian data
finansial perusahaan menurut cara-cara yang sudah ditentukan dan diterima oleh
umum, sedangkan pembelanjaan, tugas pokoknya adalah untuk mengambil keputusan
sehubungan dengan penarikan dan penggunaan dana.

4.
Pandangan Umum Tentang Fungsi
Pembelanjaan Perusahaan
Sebagian
besar keberhasilan suatu perusahaan diukur dalam: “financial term” atau
berdasarkan tingkat keberhasilan finansial yang dicapainya.[6]
Oleh
karena itu tidaklah mengherankan kalau seorang manajer keuangan memegang
peranan yang sangat penting dalam operasi perusahaan.
Kiranya
akan sangat bermanfaat sekali bagi pihak-pihak yang mempunyai kekuasaan dalam
membuat keputusan, misalnya bagian akuntansi, produksi, pemasaran, dan bagian
riset untuk memiliki pengetahuan-pengetahuan dasar tentang fungsi pembelanjaan
dalam perusahaan.
5.
Peranan Pembelanjaan dalam Perusahaan
Dalam
perusahaan-perusahaan kecil, fungsi pembelanjaan biasanya dirangkap oleh bagian
akuntansi. Dengan bertambah besarnya suatu perusahaan, maka perlu untuk
memisahkan kedua bagian ini.
Pada
mulanya fungsi bagian pembelanjaan hanyalah berhubungan dengan masalah kredit,
seperti misalnya mengevaluasi dan menentukan langganan-langganan mana yang
dapat diberikan kredit (dapat dilakukan penjualan secara kredit).
Dengan
perkembangan selanjutnya, fungsi pembelanjaan bertambah besar mencakup
penilaian posisi keuangan perusahaan dan mencari pinjaman-pinjaman jangka
pendek. Dan terakhir sekali, fungsi pembelanjaan berkembang lagi sampai
mencakup masalah mencari pinjaman-pinjaman jangka panjang, menilai dan membeli
aktiva tetap serta menetapkan kebijaksanaan deviden perusahaan.
![]() |
C.
MODAL

1.
Pengertian Modal
Secara
umum, modal diartikan sebagai semua barang kongkrit yang yang terdapat pada
neraca sebelah debet dan daya beli atau nilai tukar dari tukar dari
barang-barang tersebut yang tercatat di sebelah kredit.[7]
Pada
suatu neraca kita dapat mengamati adanya dua jenis modal yaitu, di sebelah
debet merupakan modal kongkrit atau
modal menurut bentuknya dan midal abstrak
yang tertera di sebelah kredit atau modal menurut sumbernya.[8]
Pengertian
modal kerja merupakan modal yang
digunakan untuk melakukan kegiatan operasi perusahaan. Modal kerja diartikan
sebagai investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka
pendek, seperti kas, bank, surat-surat berharga, piutang, sediaan, dan aktiva
lancar lainnya.[9]
Pengetian
modal kerja secara mendalam terkandung dalam konsep modal kerja yang dibagi
menjadi tiga macam, yaitu:
a) Konsep
kuantitatif
Konsep ini menyebutkan bahwa modal kerja
adalah seluruh aktiva lancar. Dalam konsep ini bagaimana mencukupi kebutuhan
dana untuk membiayai operasi perusahaan jangka pendek. Konsep ini sering
disebut dengan modal kerja kotor (gross working capital).
b) Konsep
kualitatif
Konsep ini merupakan konsep yang
menitikberatkan kepada kualitas modal kerja. Konsep ini melihat selisih antara
jumlah aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Konsep ini disebut dengan modal
bersih (net working capital).
![]() |
c) Konsep
fungsional
Konsep ini menekankan pada fungsi dana yang dimiliki
perusahaan dalam memperoleh labanya. [10]
Modal
kerja setiap saat selalu berputar dan ilustrasi berikut akan memperlihatkan
perputaran tersebut:
a) Penjualan
tunai
![]() |
![]() |
Pembelian Penjualan Tunai
b)
Penjualan
kredit
![]() |
![]() |
|
||||
Pembelian Penjualan Kredit Penerimaan Uang
Skema perputaran modal kerja pada perusahaan dagang
Dari
skema tersebut dapat dijelaskan bahwa, uang kas dapat digunakan untuk membeli
barang dagangan yang kemudian dijual lagi secara tunai. Di sini perusahaan
segera memperoleh uang tunai tanpa memerlukan waktu yang lama.
Sedangkan
perputaran lain memperlihatkan, uang kas digunakan untuk membeli barang
dagangan, kemudian barang tersebut dijual secara kredit sehingga bagi
perusahaan merupakan piutang dan nanti pada saatnya (biasanya kurang dari satu
tahun) piutang tersebut akan dibayar kembali, berupa penerimaan uang kas.
Bentuk perputaran penjualan kredit ini tentu saja memerlukan waktu lebih lama
daripada penjualan tunai.

Pada
umumnya modal suatu perusahaan berasal lebih dari satu sumber, misalnya modal
berasal dari hutang jangka panjang dan saham biasa serta laba ditahan. Apabila
sumber modal lebih dari satu sumber, maka perhitungan biaya modalnya adalah
biaya modal rata-rata tertimbang/WACC/Weight
Average Cost of Capital.[11]
2.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Modal
Ada
beberapa faktor yang dapat memengaruhi modal kerja, yaitu:
a) Jenis
perusahaan;
b) Syarat
kredit;
c) Waktu
produksi; dan
d) Tingkat
perputaran sendiri.[12]
Besar
kecilnya modal kerja tergantung beberapa faktor, seperti:
a) Jenis
produk yang dibuat;
b) Siklus
operasi perusahaan;
c) Tingkat
penjualan;
d) Kebijakan
persediaan;
e) Kebijakan
penjualan; dan
f) Efisiensi
manajemen aktiva lancar.[13]
![]() |
3.
Anggaran Modal
Anggaran
modal adalah seluruh proses untuk menganalisis proyek serta untuk memutuskan
apakah proyek-proyek bersangkutan akan dimasukkan dalam anggaran modal.[14]
Anggaran
modal mempunyai arti sangat penting bagi perusahaan, antara lain:
a) Dana
yang dikeluarkan terikat untuk jangka waktu yang panjang.
b) Investasi
aktiva tetap menyangkut penjualan di masa yang akan datang.
c) Pengeluaran
dana meliputi jumlah yang besar dan sulit menjual kembali aktiva tetap yang
telah dipakai.
d) Kesalahan
dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran modal akan mengakibatkan
kerugian, dengan dampak: biaya depresiasi, beban bunga modal pinjaman, biaya
perunit yang meningkat, karena tidak dapat memanfaatkan secara optimal. [15]
![]() |
D.
SUMBER-SUMBER
MODAL

Kebutuhan
akan modal kerja mutlak disediakan perusahaan dalam bentuk apa pun. Oleh karena
itu, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, diperlukan sumber-sumber modal kerja
yang dapat dicari dari berbagai sumber yang tersedia.
Namun,
dalam pemilihan sumber modal tersebut harus diperhatikan untung ruginya sumber
modal kerja tersebut. Pertimbangan ini perlu dilakukan agar tidak menjadi beban
perusahaan ke depan atau akan menimbulkan masalah yang tidak diinginkan.
Sumber-sumber
dana untuk modal kerja dapat diperoleh dari penurunan jumlah aktiva dan
kenaikan passiva. Berikut ini beberapa sumber modal kerja yang dapat digunakan,
yaitu:
1) Hasil
operasi perusahaan
Maksudnya adalah pendapatan atau laba
yang diperoleh pada periode tertentu.
2) Keuntungan
penjualan surat-surat berharga
Surat tersebut dapat digunakan untuk
keperluan modal kerja.
3) Penjualan
saham
Artinya perusahaan melepas sejumlah
saham yang masih dimiliki untuk dijual kepada berbagai pihak.
4) Penjualan
aktiva tetap
Maksudnya yang dijual di sini adalah
aktiva tetap yang kurang produktif atau masih menganggur.
5) Penjualan
obligasi
Artinya perusahaan mengeluarkan sejumlah
obligasi untuk dijual kepada pihak lainnya.
6) Memperoleh
pinjaman
Memperoleh pinjaman dari kreditor (bank
atau lembaga lain), terutama pinjaman jangka pendek, khusus untuk pinjaman
jangka panjang juga dapat digunakan, hanya saja peruntukkan pinjaman jangka
panjang biasanya digunakan untuk kepentingan investasi.
7) Dana
hibah
Mengenai perolehan dana hibah dari
berbagai lembaga, ini juga dapat digunakan sebagai modal kerja, karena biasanya
dana ini tidak dikenakan biaya sebagaimana pinjaman dan tidak ada kewajiban
pengembalian.
8) Sumber
lainnya.[16]
Pada
dasarnya terdapat dua kelompok modal yang menjadi sumber dana bagi perusahaan,
yaitu:
a) Modal
asing/luar negeri, digolongkan atas:
1)
Modal asing jangka pendek, penggunaannya
kurang dari 1 tahun.
2)
Modal asing jangka menengah,
penggunaannya selama 1 sampai 5 tahun.
3)
Modal asing jangka panjang,
penggunaannya lebih dari 5 tahun.
b) Modal
sendiri
Adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan
dalam berbagai macam bentuk. [17]
Dapat
disimpulkan bahwa secara umum kenaikan dan penurunan modal kerja disebabkan
oleh:
·
Adanya kenaikan modal (penambahan modal
pemilik atau laba);
·
Adanya pengangguran aktiva tetap
(penjualan aktiva tetap); dan
·
Adanya penambahan utang.[18]
Dengan
adanya berbagai sumber dana dan berbagai jangka waktu yang dapat dimanfaatkan
perusahaan, maka penggunaan dana hendaknya disesuaikan dengan kesempatan yang
diberikan oleh pemberi pinjaman atau pemilik modal.
Kredit
jangka pendek hendaknya dipakai untuk investasi jangka pendek. Kredit jangka
panjang sebaiknya digunakan untuk membelanjai kegiatan pendek dan jangka
panjang. Dan modal sendiri pun sebaiknya digunakan untuk kegiatan jangka pendek
atau jangka panjang.
![]() |
E.
CARA
PEMENUHAN KEBUTUHAN MODAL

Cara
pemenuhan kebutuhan dana pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Pemenuhan
kebutuhan dana secara sendiri-sendiri sesuai dengan kebutuhan masing-masing
aktiva yang akan dibiayai, disebut juga Pembelanjaan
Parsial.
2) Pemenuhan
kebutuhan dana secara keseluruhan dengan memandang semua kebutuhan sebagai satu
kesatuan dan satu kelompok, disebut juga Pembelanjaan
Total.[19]
Modal
dana yang sifatnya konstan disebut modal konstan dan modal dana yang
berubah-ubah disebut modal variabel. Faktor konstan dan variabel ini terdapat
pada aktiva lancar dan tetap. Faktor konstan dari dana yang ditanamkan dalam
aktiva lancar permanen/modal kerja permanen.
1.
Pemenuhan Kebutuhan Dana Ditinjau dari
Sudut Likuiditas dan Rentabilitas
Pedoman
pembelanjaan sebagai berikut:
a)
Untuk
aktiva lancar hendaknya dibiayai dengan kredit jangka pendek yang umumnya tidak
lebih pendek dari pada terikatnya dana dalam aktiva lancar.
b)
Untuk
aktiva tetap yang tidak berputar, pada prinsipnya dibiayai dengan modal
sendiri.
c) Untuk
aktiva tetap yang tidak berputar secara berangsur-angsur (gedung, mesin,
kendaraan, dan sebagainya) dapat dibiayai dengan kredit jangka panjang atau
modal sendiri.[20]
![]() |
Pedoman
pembelanjaan ditinjau dari sudut likuiditas sebagai berikut:
a) Kebutuhan
dana yang permanen (modal konstan)
Pada prinsipnya harus dibiayai dengan
modal sendiri atau kredit jangka panjang.
b) Kebutuhan
dana yang berubah-ubah jumlanya di atas ini konstan (modal variabel)
Pada prinsipnya dibiayai dengan kredit
jangka pendek yang jangka waktunya tidak lebih pendek daripada kebutuhannya.[21]
Dalam memenuhi kebutuhan modal kerja
kita harus mengadakan keseimbangan antara tujuan likuiditas dan tujuan
rentabilitas. Artinya bahwa pemenuhan modal kerja itu tidak hanya dipandang
likuid dari sudut pengembalian kreditnya, tapi juga seberapa besar keuntungan
yang kita dapatkan dari modal yang kita dapatkan tersebut.
Adapun cara ini bisa dilakukan
mengadakan kombinasi yang optimal antara pemenuhan dengan kredit jangka panjang
dan kredit jangka pendek, yang dalam literatur pembelanjaan disebutkan sebagai
masalah optimum modal.
Masalah optimum modal adalah menyangkut
masalah pemenuhan kebutuhan dana, mana yang lebih menguntungkan antara
pemenuhan dengan kredit jangka pendek atau kredit jangka panjang atau kombinasi
berapa bagian dana yang dipenuhi dengan kredit jangka panjang. [22]
Masalah ini timbul karena adanya tingkat bunga yang berbeda.
2.
Pemenuhan
Kebutuhan Dana Ditinjau dari Sudut Solvabilitas dan Rentabilitas
Prof.
Dr. Njoo Hong Hwie
mengemukakan skema pembelanjaan dari sudut solvabilitas, yaitu:
![]() |
a) Modal dari golongan pesimis tulen,
ditarik dengan memberikan hak preferen atas barang-barang tertentu dari
perusahaan hipotik atau gadai.
b) Modal dari golongan pesimis biasa,
dapat ditarik dengan menempatkan mereka sebagai kreditur tetapi tidak disertai
hak preferen sehingga dapat digolongkan dengan kreditur konkuren.
c) Modal dari golongan optimis tulen,
ditarik supaya mereka turut mengambil bagian di dalam perusahaan yang tidak
mempunyai hak preferen.
d) Modal dari golongan optimis biasa,
ditarik supaya mereka turut mengambil bagian dalam perusahaan tetapi mempunyai
hak preferen (peserta preferen).[23]
Diantara keempat golongan tersebut
yang paling banyak dimasyarakat adalah golongan 2 dan 4.
Dalam sistem ini juga berlaku aturan
bahwa pemenuhan kebutuhan dana bukan hanya mempertimbangkan dari sisi
solvabilitasnya saja atau dari kemampuan pengembalian kredit jangka panjangnya,
tetapi juga melihat dari sisi keuntungannya. Dalam sistem ini terdapat dua
sumber dana yaitu dari modal asing dan modal sendiri. Setiap tambahan modal
asing akan selalu menurunkan tingkat solvabilitasnya, dan setiap penambahan
modal sendiri akan selalu menaikkan tingkat solvabilitasnya. Berhubung dengan
itu, maka apabila suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan modalnya hanya
mendasarkan pada pertimbangan solvabilitasnya saja, maka pemenuhan modalnya
haruslah selalu dipenuhi dengan modal sendiri. Karena makin besarnya modal
sendiri berarti makin tinggi pula tingkat solvabilitasnya, dan akan semakin
besar jaminan bagi kreditur.
Hal itu tentulah berbeda jika
rentabilitas juga menjadi pertimbangan, karena setiap tambahan modal sendiri
yang selalu dibenarkan menurut pertimbangan solvabilitas, belum tentu
mempertinggi tingkat rentabilitas modal sendiri. Caranya adalah bergantung kepada 2 faktor,
yaitu:
1) Earning power (rentabilitas ekonomi) dari
tambahan modal tersebut
F.
PENUTUP

Kesimpulan
Ø Pembelanjaan
perusahaan diartikan sebagai seluruh aktivitas yang bersangkutan dengan usaha
untuk mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya minimal dan syarat-syarat
yang paling menguntung dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut
seefisien mungkin (Bambang Riyanto, 1995).
Ø Tujuan pembelanjaan perusahaan
sebagai berikut :
·
Mendapatkan
atau menaikkan tambahan dana perusahaan.
·
Menggunakan
dana secara efisien.
·
Mendistribusikan
laba perusahaan kepada yang berhak.
Ø Modal
diartikan sebagai semua barang kongkrit yang yang terdapat pada neraca sebelah
debet dan daya beli atau nilai tukar dari tukar dari barang-barang tersebut
yang tercatat di sebelah kredit
Ø Berikut
ini beberapa sumber modal kerja yang dapat digunakan, yaitu:
1)
Hasil operasi perusahaan
2)
Keuntungan penjualan surat-surat
berharga
3)
Penjualan saham
4)
Penjualan aktiva tetap
5)
Penjualan obligasi
6)
Memperoleh pinjaman
7)
Dana hibah
8)
Sumber lainnya.
Ø Cara
pemenuhan kebutuhan dana pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1)
Pemenuhan kebutuhan dana secara
sendiri-sendiri sesuai dengan kebutuhan masing-masing aktiva yang akan
dibiayai, disebut juga Pembelanjaan Parsial.
2)
Pemenuhan kebutuhan dana secara
keseluruhan dengan memandang semua kebutuhan sebagai satu kesatuan dan satu
kelompok, disebut juga Pembelanjaan Total.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, AM Dewi. Manajemen
Keuangan Perusahaan. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004.
Herawati, Jajuk. dan Sunarto. Anggaran Perusahaan. Yogyakarta: AMUS Yogyakarta, 2004.
Kasmir. Analisis
Laporan Keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011.
Sumarni, Murti. dan John Soeprihanto. Pengantar Bisnis (Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan). Yogyakarta:
Liberty, 2003.
Syamsuddin, Lukman. Manajemen
Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011.
Umar, Husein. Business
an Introduction. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000.
[1]
Husein Umar, Business an Introduction, (Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama, 2000), h.157.
[2]
Murti Sumarni dkk, Pengntar Bisnis
(Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan), (Yogyakarta: Liberty, 2003), h. 316.
[3] Ibid.
[4] Lukman
Syamsuddin, Manajemen Keuangan
Perusahaan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011) h. 3
[5] Ibid,. h. 5.
[6] Ibid,. h. 7.
[7]
Murti Sumarni dan John Soeprihanto, Pengntar
Bisnis (Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan), (Yogyakarta: Liberty, 2003), h.
317.
[8] Ibid.
[9]
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2011), h. 250.
[10] Ibid.
[11]
Dewi Astuti, Manajemen Keuangan
Perusahaan, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004), h. 128.
[12]
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2011), h. 254.
[13]
Husein Umar, Business an Introduction, (Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama, 2000), h. 163.
[14]
Jajuk Herawati dan Sunarto, Anggaran
Perusahaan, (Yogyakarta: AMUS Yogyakarta, 2004), h. 68.
[15] Ibid.
[16]
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2011), h. 257-258.
[17]
Murti Sumarni dkk, Pengntar Bisnis
(Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan), (Yogyakarta: Liberty, 2003), h. 342.
[18]
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2011), h. 258
[19]
Murti Sumarni dkk, Pengntar Bisnis
(Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan), (Yogyakarta: Liberty, 2003), h. 353
[20] Ibid.
[21] Ibid.
[22] Ibid., h. 354.
[23] Ibid., h. 355.
[24] Ibid.
BalasHapusSaya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut